Pada akhir dari
kehidupan ini, Allah akan mematikan dan menghidupkan kembali seluruh makhluknya
dengan 2 tiupan shur (sangkakala). Tiupan pertama untuk
mematikan seluruh makhluk hidup dan tiupan kedua menghidupkan mereka kembali.
Shur (sangkakala) adalah benda yang bentuknya mirip tanduk (kerucut)
–dan mungkin melengkung—yang dipegang oleh malaikat Israfil untuk fungsi di
atas. Panjangnya jika diukur dengan jalan kaki sejauh 7.000 tahun. Di dalamnya
terdapat 7 lubang. Dari lubang ke lubang berjarak 1000 tahun. Di lubang pertama
tempat ruh malaikat, lubang kedua ruh para nabi dan rasul, lubang ketiga ruh
para wali dan salihin (selain nabi), lubang keempat orang-orang beriman dan
mati syahid (selain wali dan salihin), lubang kelima para jin, lubang keenam,
ruh orang-orang kafir, setan, iblis, dan di lubang ketujuh ruh para hewan. Saat
ini shur sudah di mulut Israfil. Israfil sudah memasang telinga dan mengerutkan dahi
menunggu intruksi.
Pada
wakunya nanti, Israfil akan meniup shur itu dan seketika langit dan bumi
berguncang. Di bumi, terjadi gempa yang dahsyat dan angin yang besar. Dengannya
sudah barang tentu gunung-gunung meletus dan beterbangan serta laut tsunami
dimana-mana. Dahsyatnya kejadian itu sehingga ibu yang menyusui akan
meninggalkan anaknya, yang hamil umur berapa bulan pun akan seketika
melahirkan, anak-anak tiba-tiba beruban, dan manusia akan mabuk karena
dahsyanya ketakutan itu. Setelah itu bumi akan sepenuhnya menjadi lautan. Tak
ada satu tanah pun yang muncul di permukaan. Semua makhluk hidup –manusia, jin,
malaikat, hewan, dan tumbuhan—akan mati. Yang hidup hanyalah malaikat penopang
Arasy, Jibril, Mikail, Israfil, Izrail. Kemudian mula-mula Allah menyuruh
Malaikat Penopang Arsy meninggal dan mereka pun meninggal. Arsy kemudian
mengambang di udara tanpa penopang. Kemudian Allah menyuruh Jibril, Mikail,
Israfil, Izrail meninggal dan mereka pun meninggal. Maka kala itu di langit maupun
di bumi tidak ada makluk hidup yang tersisa. Yang tersisa hanyalah Allah.
Kemudian Allah berfirman, “Sekarang siapa yang menjadi penguasa”, maka tidak
ada satu pun yang menjawab atau merespon. Maka Allah menjawab firmannya
sendiri, “Milik Allah yang Maha Esa lagi Maha Kuasa”. Allah melanjutkan, “Aku
adalah pemilik kerajaan. Dimana kerajaan lainnya? Dimana penguasa dan
orang-orang sombong? Dimana orang yang memakan rejeki-Ku dan menyembah selain
Aku?”. Lalu dunia tetap dalam keadaan sepi selama 40 tahun.
Sampai
pada waktunya tiba, Allah membuat lauan kehidupan (bahr al-hayah) di
bawah arsy yang airnya seperti air mani laki-laki. Allah menghujankan lautan
itu ke bumi selama 40 hari, maka bertumbuhanlah jasad-jasad yang mati dari sisa
tulang ekornya yang tidak busuk seperti tumbuhnya kacang pada musim semi.
Kemudian Allah menghidupkan Israfil. Allah menyuruh Israfil meniup shur yang
kedua kalinya untuk menghidukan lagi semuanya. Israfil berkata, “Hai
tulang-tulang yang busuk dan kulit-kulit yang hancur bangunlah kalian untuk
mempertanggungjawabkan perbuatan kalian (dihisab)”. Lalu mereka semua
mengangkat kepala masing-msaing dan hidup kembali.
Setelah
hidup semua, Allah menggiring semuanya denga api neraka dan malaikat ke suatu
tempat kumpul (padang mahsyar). Di sanalah seluruh manusia dan jin
mempertanggungjawabkan amal pebuatannya selama di dunia. Mereka akan dihitung
amalnya (hisab), ditimbang amalnya (mijan), dan melewati jembatan
(shirath) jika bisa melewatinya akan masuk surga (jannah) dan
jika tidak bisa melawatinya akan masuk neraka (naar).
Penulis:
Parid Muslim, 2024,
Sumber Materi:
Tafsir Yasin Hamami
Sumber Gambar:
https://www.vecteezy.com

Komentar
Posting Komentar